Epson Paperlab, Menyulap Kertas Bekas Menjadi Baru



Ada yang unik dengan salah satu perusahaan pembuat printer di jepang, yaitu Epson. Nampaknya perusahaan yang satu ini benar-benar memperhatikan lingkungan, karena bagaimanamun segala bentuk kegiatan komersial tentunya merusak lingkungan. Untuk itu Epson berupaya untuk menguranginya. Mengingat kebutuhan kertas yang sangat banyak dan tentunya dengan meningkatnya produksi kertas akan berimbas pada gundulnya hutan, Epson bermaksut untuk mengurangi produksi kertas. Yakni menghadirkan mesin yang dapat mendaur ulang kertas, sehingga dapat digunakan lagi. 

Salah satu petinggi Epson pada tahun 2015 telah mengemukakan bahwa akan meluncurkan prodaknya itu pada tahun 2016. Namun hingga kini nampaknya belum lagi ada kabar resmi dari pihak terkait. Keberadaan dari Epson Paperlab tentunya sangat bermanfaat sekali, selain mengurangi kemungkinan terjadinya global warming alat ini juga membatu konsumen untuk menghemat anggaran. Selain itu perusahaan-perusahaan besar bahkan rela mengeluarkan uang untuk mengamankan privasi perusahaan mereka. Maka dengan adanya epson paperlab nantinya dapat menghemat anggaran perusahaan, dan perusahaan dapat menjaga privasinya sendiri. Untuk kinerjanya sendiri dalam 1 menit alat ini dapat mendaur ulang 14 lembar kertas  A4 yang sudah tidak digunakan, dengan kata lain dalam 8 jam kerja alat ini dapat menyulap 6720 lembar kertas.

Nampaknya Epson telah memikirkan jauk kedepan, bagaimana pengguna mendapatkan kenyamanan. tak hanya memikirkan memaintaince konsumen, Epson juga telah memberikan tindakan untuk menjaga lingkungan, ssehingga dapat menciptakan harmoni atas kehidupan manusia dan alam. Namun sampai saat ini Epson sendiri masih merahasiakan akan melepas dengan harga berapa. Tentu alat ini akan segera di launching dan kita berharap dengan harga yang terjangkau. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasan kenapa semua bilangan yang dibagi 0 hasilnya 1

Arti Aksara Jawa (Ha Na Ca Ra Ka)

5 Akun Instagram Traveller Dunia yang Patut Anda Ikuti