Sejarah Singkat Terjadinya Api Abadi Mrapen
Mrapen adalah sebuah dukuh yang luasnya lebih kurang 8600 m2.
Di mrapen, tepat di atas tanah milik Parminah (Alm) terdapat gejala alam yang
tak biasa, yakni bongkahan batu yang mengeluarkan api dan tak kunjung padam.
Lokasi tanah Ibu Parminah (Alm) terletak dipinggir jalan raya yang
menghubungkan kota Semarang – Purwodadi pada titik 36 Km atau berada di desa
Manggarmas Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tempat ini
pertama kali ditemukan oleh Sunan Kalijaga sepulangnya dari kerajaan majapahit dengan
membawa sisa-sisa pusaka, menuju kerajaan Demak bersama dengan rombongannya.
Hal ini dilakukan pasca runtuhnya kerajaan Majapahit sekitar tahun 1478 M pada
masa kekuasaan Prabu Brawijaya, oleh penyerangan Prabu Girindrawardhana dari Kediri.
Sehingga kerajaan Majapahit diambil oleh
kerajaan Demak Bintoro.
Sunan Kalijaga memimpin sebuah rombongan dan memutuskan
untuk singgah di suatu tempat karena rombongan sudah mulai kelelahan, lapar dan
dahaga. Kemudian sebagian dari rombongan hendak memasak bekal, namun tempat
tersebut jauh dari pemukiman warga sehingga sulit untuk mendapatkan api dan air
bersih. Lalu Sunan Kalijaga berdoa memohon pertolongan Allah SWT, setelah
berdoa beliau berdiri dan menancapkan tongkatnya ke tanah, ketika dicabut
keluarlah api dari tanah tersebut. Kemudian berjalan ketimur, ditancapkan
tongkatnya lagi ketika dicabut menyemburlah air yang sangat jernih. Melihat air
dan api, rombongan yang dipimpin Sunan Kalijaga sangat senang sekali, kemudian
dipakailah air dan api untuk memasak. Setelah memulihkan tenaga, Sunan Kalijaga
beseta rombongan memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Demak
Bintoro.
Komentar
Posting Komentar