Munculnya Buaya Putih (Terjadinya Bledug Kuwu Part3)
Seperti biasa, Dewata cengkar selalu menantikan kedatangan
Patihnya setelah berpamitan pergi untuk mencarikannya korban. Pintu gerbang
yang ada dihadapannya selalu diperhatikan, berharap jika terbuka itu adalah
kedatangan Patih yang membawakan korban. Hingga pada akhirnya Aryo Tengger
datang membawakan Ajisaka untuk dihadapkan pada sang raja, karena korban yang
dibawakan tidak seperti biasanya, Aryo Tengger menjelaskan kejadian yang
sebenarnya kepada Dewata Cengkar, dan Dewata Cengkar menghendakinya walaupun
yang dibawakan bukan daging kesukaannya. Seperti biasanya, sebelum korban
dieksekusi Sang Raja menawarkan permintaan terakhir pada korban. Lalu Ajisaka
meminta sepetak tanah dialun-alun seluas surban yang dipakainya, proses pengukuran
harus dilakukan sendiri sang raja dan disaksikan langsung oleh rakyat Medang
Kamolan. Lantas Dewata Cengkar
mengiyakan permintaan Ajisaka, dan meminta segera rakyat untuk berkumpul
menyaksikan proses pengukuran.
Prabu Dewata Cengkar meminta agar proses pengukuran seegera
dilakukan karena sudah tidak sabar ingin menyantap daging manusia. Saat
pengukuran pangkal sorban dipegang Ajisaka di sebelah utara sedangkan ujung
lainya dipegang oleh Dewata Cengkar diselatan. Dewata Cengkar terus berjalan ke
selatan dan anehnya, gulungan surban Ajisaka tak ada habisnya hingga Dewata
Cengkar sampai di tebing laut selatan. Merasa dirinya kalah, Dewata Cengkar
memohon ampun kepada Ajisaka agar proses pengukuran dihentikan, Dewata Cengkar
berjanji akan memberikan apapun asalkan dia tidak dibunuh. Namun sorakan rakyat
yang meminta kepada Ajisaka agar rajanya dibunuh saja, karena sudah
mendatangkan penderitaan. Dengan meminta Ijin dari Sang Maha Pencipta Ajisaka
mengibaskan Sorban yang dipegangnya, lalu Dewata Cengkar terjatuh dilautan
lepas. Rakya Medang bersuka cita atas kematian Dewata Cengkar, dengan demikian
kerajaan Medang Kamolan dipimpin oleh seorang Yang bijak dan berhati mulia.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan masyarakat medang kamolan kembali lagi
seperti dahulu. Damai, aman dan tentaram. Dilain sisi, semenjak kematian dewata
cengkar munculah buaya putih yang sering nampak berjemur di pantai selatan yang
tak lain jelmaan dari Prabu Dewata Cengkar.
Artikel selanjutnya ; Lahirnya Huruf Jawa Ha Na Ca Ra Ka (Terjadinya Bledug Kuwu Part4)
Artikel selanjutnya ; Lahirnya Huruf Jawa Ha Na Ca Ra Ka (Terjadinya Bledug Kuwu Part4)
Komentar
Posting Komentar